Ilmuwan India Sebut Susu Kecoak Lebih Bergizi dari Susu Sapi

Ilmuwan India Sebut Susu Kecoak Lebih Bergizi dari Susu Sapi

Jakarta-

Istilah super food atau makanan super biasanya akan mengingatkan kita pada sayuran berdaun hijau, buah-buahan, dan kacang-kacangan. Namun para peneliti kini yakin ada pesaing tak terduga yang layak masuk daftar super food, susu kecoak.

Para ilmuwan yang mempelajari kecoak kumbang Pasifik (Diploptera punctata), menemukan bahwa cairan mirip susu yang dihasilkannya bisa jadi merupakan salah satu zat yang paling padat nutrisi di dunia.

Tiga Kali Lebih Bergizi Dibandingkan Susu Sapi

Sebuah studi tahun 2016 yang diterbitkan dalam Journal of the International Union of Crystallography menemukan bahwa susu kecoak mengandung kalori tiga kali lebih banyak dari susu kerbau, yang berdasarkan studi sebelumnya disebut sebagai susu mamalia dengan kalori paling tinggi.

Dikutip dari The Independent, Jumat (14/3/2025) para peneliti juga mencatat bahwa susu kecoak mengandung banyak protein, asam amino, lemak, dan gula, sehingga menjadikannya sumber nutrisi penting yang lengkap.

“Ini adalah makanan yang dilepaskan secara bertahap. Jika Anda membutuhkan makanan yang kalorinya tinggi, makanan yang dilepaskan secara bertahap dan lengkap adalah pilihannya,” kata Subramanian Ramaswamy, yang memimpin penelitian di Institute for Stem Cell Biology and Regenerative Medicine di Bangalore, India.

ADVERTISEMENT

Cara Produksi Susu Kecoak

Tidak seperti kebanyakan spesies kecoak, kecoak kumbang Pasifik tidak bertelur. Sebaliknya, ia melahirkan anak-anaknya. Untuk memberi makan embrionya, induk kecoak mengeluarkan cairan berwarna kuning pucat seperti susu di dalam kantung induknya.

Cairan ini mengkristal di dalam perut keturunannya, membentuk kristal-kristal kecil berkilau yang kaya akan protein. Kristal-kristal ini menarik perhatian para ilmuwan karena kandungan nutrisinya yang luar biasa.

Super Food Potensial di Masa Depan

Saat dunia mencari pilihan makanan alternatif dan berkelanjutan, susu kecoak menghadirkan kemungkinan yang menarik. Peternakan sapi perah tradisional membutuhkan lahan, air, dan pakan dalam jumlah besar, sedangkan peternakan serangga memiliki dampak lingkungan yang jauh lebih kecil. Mengingat kandungan nutrisinya yang padat, beberapa peneliti percaya bahwa susu kecoak bisa menjadi sumber makanan masa depan yang inovatif.

Tantangan dalam Produksi dan Konsumsi

Meskipun khasiatnya mengagumkan, susu kecoak belum tersedia untuk dikonsumsi manusia. Kendala terbesarnya adalah proses produksinya. Mengekstraksi susu dalam jumlah sangat kecil dari kecoak tidaklah praktis dan tidak efisien.

Menurut laporan NPR pada 2016, salah satu rekan Ramaswamy mencicipi susu tersebut dan menggambarkannya tidak memiliki rasa. Namun sejauh ini belum ada bukti ilmiah yang mengonfirmasi keamanannya bagi manusia.

Meskipun susu kecoak masih dalam tahap awal penelitian, potensinya tidak dapat diabaikan. Para ilmuwan terus mengeksplorasi aplikasinya, tetapi penerimaan yang luas mungkin memerlukan waktu. Apalagi jika mengingat kecoak selama ini identik dengan hal-hal kotor dan menjijikkan.

Seperti halnya semua makanan super, para ahli menekankan bahwa susu kecoak, jika suatu saat dipasarkan, akan menjadi suplemen untuk diet seimbang, bukan pengganti nutrisi tradisionaldetik.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *