Ucapan Nggak bisa Dihapus! Oknum Polisi Diduga Hina Profesi Seniman Subang

Ucapan Nggak bisa Dihapus! Oknum Polisi Diduga Hina Profesi Seniman Subang

Ucapan Nggak bisa Dihapus! Oknum Polisi Diduga Hina Profesi Seniman Subang, Akhirnya Minta Maaf

Halo agan dan sista kaskuser semuanya, semoga baik-baik saja hari ini dan untuk yang kedepannya. Setiap dari kita bekerja dan untuk itu harapannya, bisa mempertahankan pekerjaan yang kita geluti, apalagi yang sudah jadi kerjaan primer, bisa menghidupi keluarga, agar jangan sampai, gara-gara masalah seperti, hancur begitu saja.

Ngomongin tentang seni nih gansist, seni juga merupakan bagian pekerjaan yang diminati banyak orang, kalau kita lihat yang mereka-mereka yang dah berhasil, ya wah. Contoh bang Iwan Fals, para personil grup band Slank, kalau di luar negeri ada I Show Speed, Will Smith dan masih banyak yang lainnya.

Quote:

Ucapan Nggak bisa Dihapus! Oknum Polisi Diduga Hina Profesi Seniman Subang
Seperti yang baru saja terjadi di Indonesia nih gansist, tepatnya di kabupaten Subang dan tepatnya lagi di sebuah acara hajatan di Dawuan pada Selasa (20/4). Ketika itu seorang polisi yang bernama Aiptu Hendrawan Gunawan naik ke panggung dan ngobrol-ngobrol dengan penyanyi disana.

Berbincang seakan bagian dari acara pertunjukan di pentas tersebut, tiba-tiba pak polisi tersebut malah menyebut jika profesi seniman itu murahan. Tentunya ya, dia ngomong didepan orang banyak, akhirnya tak menunggu waktu yang lama, videonya langsung tersebut luas di medsos.

“Orang seni itu murahan bener gak? Murahan orang seni itu enggak bakal ada yang kaya, sengsara semua orang seni itu makanya silakan joged,” ucap Hendra dalam video yang dikutip dari kanal YouTube Rusdy Oyag Percussion, lansiran detikNews.

Quote:

Spoiler for :

Kejadian seperti ini hendaknya bisa dijadikan peringatan untuk kita semua ya gansist, untuk jika berbicara didepan umum agar dipikir dulu matang-matang apa yang mau diucapkan. Apalagi disaat-saat seperti sekarang, hampir semua tempat jadi umum, kayak di medsos, itu semuanya layaknya tempat umum buat kita, jadi harus dijaga komentar atau statusnya.

Okelah kalau salah ngomong, semuanya juga mungkin dari kita pernah mengalami. Namun setidaknya kita harus punya kemampuan menyadarinya, nggak usah lama-lama, semenit salah ngomong maka langsung minta maaf telah kelepasan bicara.

Kalau di media sosial lebih gampang lagi, misalnya salah berkomentar, tinggal dihapus atau diganti dengan yang lebih baik. Justru fungsinya media sosial itu bagus buat kehidupan nyata kita, kalau di medsos kita sering mengkoreksi diri sendiri atas komentar kita, mana yang pantas diupload dan mana yang harusnya dirubah, tentunya itu akan berefek banyak kalau kita berbicara didepan umum.

Begitu ada kata yang keliru, langsung minta maaf. Ya walaupun omongan itu nggak bisa dihapus, kalau sudah minta maaf di tempat kejadian, itu setidaknya akan lebih mudah dimaafkan oleh orang yang dilukai sama omongan kita, daripada setelah banyak yang marah dan protes, baru buat klarifikasi permohonan maaf.

Sumber Tulisan dan Gambar:

https://www.google.com/url?sa=t&sour…guFP_3VFdoOI68

https://www.ayoindonesia.com/viral/0…di-acara-warga


Kadang kalau di jalanan banyak yang muka penuh tato dan ngamen cuma ngarep dapat duit segera saja, namun banyak juga yang bener-bener murni seniman.

Kayak para penyanyi wanita speaker kotak di sepanjang jalan Pantura, tepatnya di wilayah kisaran Subang, Indramayu dan Cirebon. Nyanyinya merdu, suaranya bagus…pernah dulu masih ingat saat pulkam lebaran, pas waktu itu 2014an awal-awal pak Jokowi jadi presiden.

Mudik macet parah, nyampe berhenti stagnan di Subang 5 jam lebih, untung saja dihibur oleh mbak-mbak penyanyi tarling keliling, lagunya ‘remang-remang sepanjang jalan Pantura’ yang katanya pun disukai Gusdur.emoticon-Big Grin


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *