Usai Keluar dari WHO, AS Kini Bekukan Hampir Semua Bantuan Luar Negeri

detikNews
Internasional
Usai Keluar dari WHO, AS Kini Bekukan Hampir Semua Bantuan Luar Negeri
Lisye Sri Rahayu – detikNews
Sabtu, 25 Jan 2025 09:05 WIB

 Usai Keluar dari WHO, AS Kini Bekukan Hampir Semua Bantuan Luar Negeri

Jakarta – Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS) membekukan hampir semua bantuan luar negeri di seluruh dunia. Keputusan ini diambil usai perintah eksekutif Donald Trump yang kembali menjabat sebagai Presiden AS.
Dilansir CNN, Sabtu (25/1/2025), Menteri Luar Negeri Marco Rubio mengirim telegram ke semua pos diplomatik AS pada hari Jumat yang menguraikan langkah tersebut. Pesan itu mengancam pendanaan miliaran dolar dari Departemen Luar Negeri dan Badan Pembangunan Internasional AS (USAID) untuk program-program di seluruh dunia.

Bantuan luar negeri telah menjadi sasaran kemarahan dari Partai Republik di Kongres dan pejabat pemerintahan Trump, tetapi pendanaan tersebut hanya mencakup sebagian kecil dari keseluruhan anggaran AS. Cakupan perintah eksekutif dan telegram berikutnya telah membuat pejabat kemanusiaan terguncang.

 Telegram tersebut menyerukan perintah penghentian kerja secepatnya pada bantuan asing yang ada dan menghentikan bantuan baru. Pesan itu mengatakan pada bulan mendatang, pemerintah akan mengembangkan standar untuk meninjau apakah bantuan tersebut selaras dengan agenda kebijakan luar negeri Presiden Trump.

“Keputusan untuk melanjutkan, mengubah, atau menghentikan program akan dibuat setelah peninjauan ini,” demikian pernyataan telegram tersebut, yang mencatat bahwa peninjauan tersebut harus diselesaikan dalam waktu 85 hari.

 Perintah dari Departemen Luar Negeri memberikan keringanan untuk bantuan pangan darurat serta pembiayaan militer asing untuk Israel dan Mesir. Telegram tersebut tidak secara khusus menyebutkan negara lain yang menerima pembiayaan militer asing seperti Ukraina atau Taiwan.

Seorang pejabat kemanusiaan mengatakan bahwa jeda tersebut sangat mengganggu dan mengatakan bahwa rincian telegram tersebut hal terburuk yang bisa terjadi.

Dalam perintah eksekutifnya pada Senin lalu, Trump mengklaim bahwa bantuan asing tidak sejalan dengan kepentingan AS.

“Industri bantuan asing dan birokrasi AS tidak sejalan dengan kepentingan Amerika dan dalam banyak kasus bertentangan dengan nilai-nilai Amerika,” kata Trump.

Namun, salah satu pejabat mencatat bahwa program bantuan, seperti yang terkait dengan kesehatan global, yang menjadi sasaran pembekuan tersebut, merupakan kepentingan AS dan telah mendapatkan dukungan bipartisan.

“Memastikan tidak ada pandemi merupakan kepentingan kami. Stabilitas global merupakan kepentingan kami,” kata pejabat AS.

 Diketahui sebelumnya Trump mengeluarkan keputusan kontroversional. Trump menarik AS dari keanggotaan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Menurutnya, WHO salah menangani persoalan pandemi Covid-19 dan isu kesehatan dunia lainnya.

Trump menilai WHO gagal bertindak secara independen dari pengaruh politik dan menagih pembayaran yang memberatkan AS. Menurutnya, pengenaan tarif WHO tidak proporsional dibanding negara lain yang lebih besar, seperti China.

“World Health menipu kita, semua orang menipu Amerika Serikat. Itu tidak akan terjadi lagi,” kata Trump usai menandatangani perintah menarik diri dari WHO, dikutip dari Reuters, Selasa (21/1).

https://news.detik.com/internasional…an-luar-negeri

Nah mantep ini, uang itu tidak perlu dihambur-hamburkan untuk donasi agar kelihatan “sok wise”.

Apalagi banyak negara yang dibantu khususnya yg mayoritas u-claim alias ice-lamp, sering tidak tahu diri.

Lompat dari Kereta, 11 Orang Tewas Tertabrak KA dari Arah Berlawanan

Lompat dari Kereta, 11 Orang Tewas Tertabrak KA dari Arah Berlawanan

MAHARASHTRA, KOMPAS.com – Sebanyak 11 orang tewas setelah tertabrak kereta api di Negara Bagian Maharashtra, India, pada Rabu (22/1/2025).

Kesebelas korban melompat keluar dari kereta yang mereka tumpangi setelah mendengar rumor tentang kebakaran.

Namun, mereka justru tertabrak kereta lain yang melaju dari arah berlawanan dan tewas seketika.

Insiden tragis ini menambah daftar panjang kecelakaan kereta api di India, yang dikenal dengan jaringan perkeretaapian yang sering mengalami masalah, tetapi tetap mengangkut jutaan penumpang setiap harinya.

Ayush Prasad, pejabat tinggi di distrik Jalgaon, lokasi kecelakaan, menyatakan bahwa insiden terjadi sekitar 400 kilometer dari pusat keuangan India, Mumbai.’

“Sebelas orang tewas dan sekitar lima orang menjalani perawatan,” ungkap Prasad, seperti yang dilaporkan oleh kantor berita AFP.

Hingga saat ini, belum ada kepastian mengenai kebenaran rumor kebakaran yang beredar di kereta yang dinaiki para korban. Juru bicara Indian Railways menjelaskan bahwa ada penumpang yang menarik rantai alarm di kereta yang menuju Mumbai, menyebabkan beberapa penumpang turun.

“Saat itu, mereka tertabrak kereta lain dari arah berlawanan,” ujar juru bicara tersebut.

Menteri Dalam Negeri India Amit Shah telah menyampaikan belasungkawa terdalam kepada keluarga korban yang tewas dalam kecelakaan ini.

kompas.com

Trump Telpon PM Denmark, Serius Mau Ambil Greenland, Denmark Panik

rump tells Danish PM he’s serious about taking over Greenland in ‘fiery’ call that has Danes in ‘crisis mode’
Katie Hawkinson
3–4 minutes

President Donald Trump told Denmark’s Prime Minister he is serious about taking over Greenland in a “fiery” phone call on last week, the Financial Times reports.

Trump and Mette Frederiksen spoke on the phone for 45 minutes last week after the president said he wanted the U.S. to take Greenland, despite officials repeatedly saying it’s not for sale.

The phone call was fiery, the Financial Times reports, with one official with knowledge of the conversation calling it “horrendous.”

President Donald Trump has repeatedly mentioned he wants to buy Greenland, despite officials being clear it’s not for sale (REUTERS)

President Donald Trump has repeatedly mentioned he wants to buy Greenland, despite officials being clear it’s not for sale (REUTERS)

“He was very firm,” another unnamed source told the Financial Times. “It was a cold shower. Before, it was hard to take it seriously. But I do think it is serious, and potentially very dangerous.”

Officials also told the Financial Times Trump was aggressive and confrontational, despite Frederiksen’s offer to increase Greenland-U.S. cooperation on military bases and natural resource exploitation.

The call “utterly freaked out” the Danes, one Danish official told the Financial Times.

“The intent was very clear,” another official told the outlet. “They want it. The Danes are now in crisis mode.”

Brian Hughes, a spokesperson for the National Security Council, told Fox that Trump has made it clear “the safety and security of Greenland is important to the United States as China and Russia make significant investments throughout the Arctic region.”

Mette Frederiksen has told Trump that Greenland is not for sale (Copyright 2024 The Associated Press. All rights reserved.)

Mette Frederiksen has told Trump that Greenland is not for sale (Copyright 2024 The Associated Press. All rights reserved.)

“The President is committed to not only protecting U.S. interests in the Arctic but also working with Greenland to ensure mutual prosperity for both nations,” he added.

Trump has been floating the idea of buying or otherwise taking over Greenland, an island home to 56,000 people, since his first term. He refused to rule out the possible use of military force in Greenland when pressed earlier this month during a press conference.

“For purposes of National Security and Freedom throughout the World, the United States of America feels that the ownership and control of Greenland is an absolute necessity,” Trump wrote on Truth Social last month.

Meanwhile, Frederiksen has also said that Greenland’s Prime Minister, Mute Edege, “has been very, very clear … there is a lot of support among the people of Greenland that Greenland is not for sale and will not be in the future.”

Residents aren’t happy, either.

Bilo Chemnitz, who lives in the capital city Nuuk, told The Washington Post: “I don’t trust the guy.”

“I want Greenland to stay like it is,” he added.

“I don’t like the way he talks about Greenland,” resident Ida Abelsen similarly told the Post.

https://www.yahoo.com/news/trump-tel…230956370.html

serasa kembali ke era abad 18, might make it rightemoticon-Big Grin

Program AI Perusahaan China, Deepseek, Bikin Kalangan Ilmuwan Antusias

23 January 2025

China’s cheap, open AI model DeepSeek thrills scientists

DeepSeek-R1 performs reasoning tasks at the same level as OpenAI’s o1 — and is open for researchers to examine.

By Elizabeth Gibney

A Chinese-built large language model called DeepSeek-R1 is thrilling scientists as an affordable and open rival to ‘reasoning’ models such as OpenAI’s o1.

These models generate responses step-by-step, in a process analogous to human reasoning. This makes them more adept than earlier language models at solving scientific problems and could make them useful in research. Initial tests of R1, released on 20 January, show that its performance on certain tasks in chemistry, mathematics and coding is on par with that of o1 — which wowed researchers when it was released by OpenAI in September.

“This is wild and totally unexpected,” Elvis Saravia, an AI researcher and co-founder of the UK-based AI consulting firm DAIR.AI, wrote on X.

R1 stands out for another reason. DeepSeek, the start-up in Hangzhou that built the model, has released it as ‘open-weight’, meaning that researchers can study and build on the algorithm. Published under an MIT licence, the model can be freely reused but is not considered fully open source, because its training data has not been made available.

“The openness of DeepSeek is quite remarkable,” says Mario Krenn, leader of the Artificial Scientist Lab at the Max Planck Institute for the Science of Light in Erlangen, Germany. By comparison, o1 and other models built by OpenAI in San Francisco, California, including its latest effort o3 are “essentially black boxes”, he says.

DeepSeek hasn’t released the full cost of training R1, but it is charging users around one-thirtieth of what o1 costs to run. The firm has also created mini ‘distilled’ versions of R1 to allow researchers with limited computing power to play with the model. An “experiment that cost more than £300 with o1, cost less than $10 with R1,” says Krenn. “This is a dramatic difference which will certainly play a role its future adoption.”

Challenge models

R1 is the part of a boom in Chinese large language models (LLMs). Spun out of a hedge fund, DeepSeek emerged from relative obscurity last month when it released a chatbot called V3, which outperformed major rivals, despite being built on a shoestring budget. Experts estimate that it cost around $6 million to rent the hardware needed to train the model, compared with upwards of $60 million for Meta’s Llama 3.1 405B, which used 11 times the computing resources.

Part of the buzz around DeepSeek is that it has succeeded in making R1 despite US export controls that limit Chinese firms’ access to the best computer chips designed for AI processing. “The fact that it comes out of China shows that being efficient with your resources matters more than compute scale alone,” says François Chollet, an AI researcher in Seattle, Washington.

DeepSeek’s progress suggests that “the perceived lead [the] US once had has narrowed significantly,” wrote Alvin Wang Graylin, a technology expert in Bellevue, Washington, who works at the Taiwan-based immersive technology firm HTC, on X. “The two countries need to pursue a collaborative approach to building advanced AI vs continuing on the current no-win arms race approach.”

Chain of thought

LLMs train on billions of samples of text, snipping them into word-parts called ‘tokens’ and learning patterns in the data. These associations allow the model to predict subsequent tokens in a sentence. But LLMs are prone to inventing facts, a phenomenon called ‘hallucination’, and often struggle to reason through problems.

Like o1, R1 uses a ‘chain of thought’ method to improve an LLM’s ability to solve more complex tasks, including sometimes backtracking and evaluating its approach. DeepSeek made R1 by ‘fine-tuning’ V3 using reinforcement learning, which rewarded the model for reaching a correct answer and for working through problems in a way that outlined its ‘thinking’.

Program AI Perusahaan China, Deepseek, Bikin Kalangan Ilmuwan Antusias
Source: DeepSeek

Having limited computing power drove the firm to “innovate algorithmically”, says Wenda Li, an AI researcher at the University of Edinburgh, UK. During reinforcement learning the team estimated the model’s progress at each stage, rather evaluating it using a separate network. This helped to reduce training and running costs, says Mateja Jamnik, a computer scientist at the University of Cambridge, UK. The researchers also used a ‘mixture-of-experts’ architecture, which allows the model to activate only the parts of itself that are relevant for each task.

In benchmark tests, reported in a technical paper accompanying the model, DeepSeek-R1 scored 97.3% on the MATH-500 set of mathematics problems created by OpenAI and outperformed 96.3% of human participants in the Codeforces competition. These are on on par with o1’s abilities; o3 was not included in the comparisons (see ‘AI rivals’).

It is hard to tell whether benchmarks capture a model’s true ability to reason or generalize, or merely to pass such tests. But because R1 is open, its chain-of-thought is accessible to researchers, says Marco Dos Santos, a computer scientist at the University of Cambridge. “This allows better interpretability of the model’s reasoning processes,” he says.

Already, scientists are testing R1’s abilities. Krenn challenged both rival models to sort 3,000 research ideas by how interesting they are and compared the results with human-made rankings. On this measure, R1 slightly underperformed compared with o1. But R1 beat o1 on certain computations in quantum optics, says Krenn. “This is quite impressive.”

https://www.nature.com/articles/d41586-025-00229-6

OpenAI mau IPO, valuasinya sebelumnya 80 milliar dollar kalau tak salah, sekarang Deepseek muncul, apa masih segitu valuasinya?emoticon-Ngakak

the race is onemoticon-army

Review Buku “The Alchemist” atau “Sang Alkemis”

halo gansis, pembaca budiman dan budiwoman. Selamat datang lagi di trit ane. kali in ane mau review buku yang baru banget selesai dibaca, judulnya “The Alchemist” atau Sang Alkemis, karna di terjemahin ke indo. Jadi sebenernya, buku ini tuh ditulis di brazil dan diterjemahin ke berbagai bahasa. Dan tau nggk, buku ini baru booming setelah 25 tahun di publish. Karna penulisnya yang masih getol dan semangat dalam mengejar mimpinya. Seperti yang juga tertulis dalam buku ini!!!

Jadi akhirnya buku ini berhasil cetak dan dipublish ulang, lalu diterjemahkan ke berbagai bahasa sehingga bisa dibaca oleh semua orang di dunia! emoticon-Big Grin 

emoticon-Wagelasehemoticon-Wagelasehemoticon-Wagelaseh

Review Buku "The Alchemist" atau "Sang Alkemis"

Cover book dari official Gramedia untuk novel ini. karna ane lebih suka cover yang ini, lebih bagus.


Spoiler for baca:

Review Buku "The Alchemist" atau "Sang Alkemis"kalo mau tanya2 cara pinjem di perpustakaan nasional, komeng aja dibawah gan!

REVIEW
jadi, buku ini tuh menggunakan penulisan lama, bahasa baku, dan hiperbola yang sangat kental. Tentang tulisan2 magis dan kisah fiksionalnya jg akan terhadir secara rapih dalam tiap baris paragraf. Ya begitu begitu itu lah. Tulisannya filosofis tapi sangat sangat ringan. Ane tuh suka buku ttg filosofis, tp gasuka yg terlalu berat karna bikin pusing!

Tentang ceritanya, buku ini masuknya novel fiksi. Karna mengandung cerita karangan didalamnya. Nah cerita di tulisan ini sangat erat pembahasan terhadap menggapai mimpi, berserah diri, merajut asa, dan tidak menyerah. Intinya tentang bagaimana kita mewujudkan mimpi kita, tentang bagaimana kita menyikapi pilihan-pilihan dalam hidup yang akan kita ambil untuk mengantarkan kita ke pilihan-pilihan hidup selanjutnya. kita akan diajak untuk selalu berprasangka baik dan berserah diri terhadap keputusan yang telah kita ambil.

Quote:

source: opini pribadi,
source gambar: screenshoot Ipusnas dan gramedia.

Ikuti Perintah Tuhan, Donald Trump Tolak LGBT Sesuai Alkitab dalam Kejadian 1:27-28

Ikuti Perintah Tuhan, Donald Trump Tolak LGBT Sesuai isi Alkitab dalam Kejadian 1 ayat 27-28

– Rabu, 22 Januari 2025 | 22:13 WIB

Ikuti Perintah Tuhan, Donald Trump Tolak LGBT Sesuai Alkitab dalam Kejadian 1:27-28
Presiden terpilih Amerika Serikat Donald Trump mengambil sumpah jabatan di depan Ketua Mahkamah Agung Amerika Serikat John Roberts pada upacara pelantikan di di Washington, DC, Amerika Serikat

MANADOPOST.ID-Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memberi ultimatum kepada kelompok LGBT (Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transeksual (LGBT). Hal tersebut disampaikan Donald Trump usai pelantikan dirinya sebagai Presiden AS.

“Minggu ini, saya juga akan mengakhiri kebijakan pemerintah untuk mencoba merekayasa ras dan gender secara sosial ke dalam setiap aspek kehidupan publik dan pribadi,” sebut Donald Trump dalam pidatonya.

“Kita akan membentuk masyarakat yang tidak memandang warna kulit dan berbasis prestasi,” tambahnya.

“Mulai hari ini, ini akan selanjutnya menjadi kebijakan resmi pemerintah Amerika Serikat, bahwa hanya ada dua jenis kelamin, laki-laki dan perempuan,” tegas Donald Trump, yang terpilih untuk kedua kalinya sebagai Presiden AS.

Penegasan Donald Trump sudah sesuai isi ayat Alkitab. Salah satunya dalam Kitab Kejadian 1:27-28, bunyinya:

1:27 Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka.

1:28 Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka: “Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi.”

Dalam ayat tersebut dikatakan manusia diciptakan menurut gambar dan rupa Allah yaitu laki-laki dan perempuan. Tuhan memberi perintah yang jelas bahwa manusia harus beranakcucu dan bertambah banyak.(gnr)

https://manadopost.jawapos.com/berit…n-1-ayat-27-28

Ruben Onsu Tetiba Mau Umrah Bareng Ivan Gunawan

Ruben Onsu Tetiba Mau Umrah Bareng Ivan Gunawan

BANJARMASINPOST.CO.ID –  Kedekatan artis Ruben Onsu dan Desy Ratnasari sedang jadi sorotan. Benarkah Ruben calon suami Desy? 

Apalagi para sahabat mereka seperti  Ivan Gunawan, Ayu Ting Ting hingga Wendi Cagur ikut meramaikan isu itu.

Diketahui, kedekatan keduanya menjadi sorotan sejak Ruben dan Desy mengunggah foto saling tukar kado di Instagram.

Ruben Onsu ternyata memberikan kado berupa seperangkat makeup pada  Desy Ratnasari.

Saat keduanya hadir di acara Brownis,  Desy Ratnasari pun mengungkapkan kado yang diberikan Ruben merupakan limited edition.

“Jadi ceritanya, dia kasih terus bilang ‘Cur ini cuma ada dua ya, pokoknya limited edition. Jadi gue beli sesuatu yang pengin spesial’,” kata Desy, dikutip dari YouTube TRANS TV Official, Kamis (23/1/2024).

“Saya buka, ‘Ya Allah banyak banget, makeup segala macam’.”

“Makeup itu kan ada ininya lah ininya, mulai dari basenya sampai lipstiknya itu ada semua,” bebernya.

Mendengar hal tersebut, Ayu Ting  Ting  selaku host ikut menimpali.

Ayu Ting Ting menyebut jika kado yang diberikan Ruben Onsu itu seperti lamaran.

“Lu ngasih seperangkat makeup, kok jatuhnya kayak orang lamaran,” ucap Ayu Ting Ting.

Sontak semuanya langsung tertawa. 

Ruben kemudian memberikan penjelasan terkait alasan mengapa dirinya memberikan seperangkat makeup untuk Desy Ratnasari.

“Gue pada saat lewat terus tiba-tiba, bagus warnanya gold.”

“Daripada gue muter-muter lagi, udah ini pas,” jelasnya.

Dalam kesempatan yang sama, Ruben  Onsu dan Desy Ratnasari melakukan video call dengan Ivan  Gunawan  yang sedang umrah.

Desy Ratnasari langsung mengucap syukur ketika Ivan Gunawan  mengangkat video call-nya.

“Masya Allah kakak,” ujar Desy  Ratnasari.

Lantas, Ivan Gunawan mengajak Ruben Onsu bisa ibadah umrah bersamanya tahun depan. 

“Ben, gue doain tahun depan kita umrah bareng-bareng ya Ben,” ujar pria yang akrab disapa Igun itu.

Lewat celetukan Ayu Ting  Ting,  Ruben  Onsu ternyata mau ikut umrah bareng Igun.

“Kata a Ruben mau ikut umrah,” ucap  Ayu  Ting Ting.

Igun bahkan bersedia menanggung biaya ibadah umrah sang sahabat.

“Iya nanti gue bayarin,” sahut Ivan  Gunawan.

Ternyata, Ruben menolak untuk dibayari ibadah umrahnya.

Penyebabnya, hal itu akan terus-menerus diungkit oleh Igun

“Udah gak usah, lu bayarin sekali nanti ngungkitnya 4-5 tahun,” kata Ruben Onsu.

Jatuh Hati pada 3 Hal

Kesempatan yang sama, Desy Ratnasari mengungkap tiga hal yang buatnya kagum pada sosok Ruben Onsu.

Menurut Desy, Ruben Onsu merupakan sosok pekerja keras.

Selain itu, Desy Ratnasari menyebut Ruben sebagai sosok bertanggung jawab, terutama terhadap keluarganya.

“Menurut saya, dia pekerja keras, bertanggung jawab pada keluarga,” ungkap Desy.

“Keluarga apapun ya, yang dia miliki saat ini atau sebelumnya,” sambungnya.

Mendengar hal itu, Ruben Onsu langsung menimpali pernyataan wanita 51 tahun tersebut.

Sembari bercanda, Ruben lantas melontarkan guyonan ke Desy.

Ia melontarkan satu janji. Dia akan bertanggung jawab pada keluarganya nanti jika menikah dengan Desy.

“Ntar sama kamu juga,” ucap Ruben sambil tertawa.

Lanjut Desy Ratnasari mengatakan bahwa Ruben memiliki jiwa entrepreneur.

Karena itulah, ia mengaku kagum dengan  Ruben Onsu.

“Punya jiwa entrepreneur, artinya bisa mengelola keuangannya, tidak hanya untuk masa kini tapi juga jangka panjang,” kata Desy.

“Artinya dia bisa menikmati, tapi juga bisa berpikir untuk masa depan,” pungkasnya.

Ruben juga diminta menyebutkan tiga hal yang buatnya kagum pada sosok Desy.

Bapak tiga anak itu menilai Desy sebagai wanita yang sederhana.

tribunnews.com